Rasanya tak akan ada seorangpun yang mampu menerima sebuah kehilangan, terutama kehilangan seorang anak. Dinda Khumairah, kesayangan Ibuk... Sabtu 09 Agustus 2025 yang lalu, Genap setahun kepergianmu sayang... Ibuk kira setahun itu waktu yang lama, ternyata satu tahun waktu yang singkat bagi Ibuk untuk kembali berduka, kembali mengenang kepergianmu yang begitu mendadak bagi ibuk. Belum puas rasanya ibuk memberikan kasih sayang ini padamu Dek...
Dinginnya Malam Mengiringi Kepergianmu
Malam itu, 8 Agustus 2024 takkan pernah ibuk lupakan. Kecelakaan tragis yang merenggutmu dari pelukan ibuk. Saat kedatanganmu ke ruang UGD. Ketika semua alat ditempelkan ke tubuhmu yang mungil, para dokter langsung mengobservasi keadaanmu yang sudah tak sadarkan diri. hanya satu jam nak, kamu bertahan. Lalu, kamu pergi begitu saja, meningkalkan duka yang mendalam bagi ibuk. Ibuk masih ingat saat ibuk panggil namamu, tapi adek tidak lagi merespon. Ibuk dekap tubuh adek yang perlahan mulai sejuk. Ibuk berharap dengan dekapan itu tubuhmu akan semakin hangat. Tapi, semakin kuat dekapan ibuk, semakin pilu rasanya hati ibuk melepaskan kepergianmu.
Sirine Ambulans subuh itu mengiringi kepergianmu Dek, menghantarkanmu dan ibuk pulang untuk persiapan pemakamanmu. Di sepanjang perjalanan hanya suara sirine yang memecah keheningan dan tangis ibuk dalam diam yang semakin lama semakin tak tertahankan.
Pagi mulai menjelang, banyak keluarga, sanak saudara dan tetangga datang takziah penuh haru untuk mendoakanmu terakhir kalinya. Tangis ibuk pecah dek, setiap kali keluarga dan sanak saudara memeluk untuk menguatkan ibuk.
Ibuk gak sanggup, apalagi saat memandikan tubuhmu yang mungil dan mulai kaku. Ibuk memandikanmu juga untuk yang terakhir kali. Padahal biasanya kamu selalu senang jika ibuk mandikan. Kamu akan tersenyum dan tertawa lepas ketika percikan air itu membasahi tubuhmu, tapi kali ini, kamu hanya diam.
Ya, Robb... Aku tahu anak perempuanku kini tidak sakit lagi. Ia pastinya tengah bermain-main di sisi-Mu. Sementara aku disini menangisi kepergiannya. Tak lagi dapat memeluknya. Maaf, karena hati ini belum sanggup merelakan kepergiannya. Maaf jika hati ini masih lemah setiap kali terngat padanya. Izinkan aku berduka dan menangis untuk melepaskan rindu yang hanya sebatas Al-Fatihah. Aku pun yakin engkau akan menjaganya hingga suatu hari nanti kami bertemu lagi.
Adek, kamu akan selamanya hidup dalam nafas ibuk, dalam ingatan ibuk, atau pun dalam setiap foto dan video yang pernah terekam. Meski waktu berlalu, namun kamu akan tumbuh dalam sanubari ibuk. Ibuk gak akan pernah bisa say Good bye, karena kita janji akan berkumpul kembali... Aminn... Ya Allah.
Dalam Kenangan Terindah Ibuk dan Abi....
Dinda Khumairah Tersayang ...
![]() |
Senyuman yang akan selalu Ibuk Rindukan |
Ya Allah, semoga jumpa lagi di akhirat menuntun ibuk dan abi ke surga ya Nak...
BalasHapusPerasaan kehilangan seorang anak tidak akan terhapuskan hingga ajal menjemput. InsyaAllah akan berjumpa lagi dalam kebahagiaan yang tiada lagi kesedihan di dalamnya, kekal di surga Allah. Aamiin.
BalasHapusMasyaallah, mba...insyaallah Ananda menanti mba dan keluarga di surga. Tempat yang Allah ridhoi menjadi akhir dari perjalanan mba dan keluarga.
BalasHapus